prinsip kerja internet protokol IP by anitaisnain
Prinsip kerja InterNet Protokol (IP).
Fungsi
dari InterNet Protokol secara sederhana dapat diterangkan seperti cara
kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke
kotak pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan dikirim
melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun si penerima surat
mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan
dua surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama,
belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan
mengambil route yang berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu,
tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika
kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat.
Prinsip
di atas digunakan oleh InterNet Protokol, "surat" diatas dikenal dengan
sebutan datagram. InterNet protokol (IP) berfungsi menyampaikan
datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada media
kompunikasi yang digunakan. Data transport layer dipotong
menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram
dilepas dalam jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis
rute yang harus ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai
transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak.
Untuk
membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan
TCP/IP harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap
komputer, tetapi tidak menjadi halangan bila sebuah komputer mempunyai
beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai
nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx
mempunyai nilai dari 0-255).
Pada
header InterNet Protokol selain IP address dari komputer tujuan dan
komputer pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi lainnya.
Informasi ini mencakup jenis dari protokol transport layer yang ditumpangkan diatas IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis protokol pada transport layer yaitu TCP dan UDP. Informasi penting lainnya adalah Time-To-Live (TTL)
yang menentukan berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan. Nilai TTL
akan dikurangi satu jika IP melalui sebuah komputer. Hal ini penting
artinya terutama karena IP dilepas di jaringan komputer. Jika karena
satu dan lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat tujuan maka dengan
adanya TTL IP akan mati dengan sendirinya pada saat TTL bernilai nol.
Disamping itu juga tiap IP yang dikirimkan diberikan identifikasi
sehingga bersama-sama dengan IP address komputer pengirim data dan
komputer tujuan, tiap IP dalam jaringan adalah unik.
Khususnya
untuk pemakai jaringan komputer hal yang terpenting untuk dipahami
secara benar-benar adalah konsep IP address. Lembaga yang mengatur IP
address adalah Network Information Center (NIC) di Department of Defence
di US yang beralamat di hostmaster@nic.ddn.mil. Pengaturan IP address
penting, terutama pada saat mengatur routing secara otomatis. Sebagai
contoh jaringan komputer di amatir radio mempunyai IP address kelas yang
mempunyai address [44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia
IP address yang digunakan adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di
Canada mempunyai IP address [44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan
jelas bahwa IP address di amatir radio sifatnya geografis. Dari IP
address penulis dapat dibaca bahwa mesin penulis berada di network 44 di
InterNet yang dikenal sabagai AMPRNet (ampr.org). 135 menandakan bahwa
penulis berada di Canada. 84 memberitahukan bahwa penulis berada di kota
Waterloo di propinsi Ontario, sedang 22 adalah nomor mesin penulis.
Dengan konsep IP address, route perjalanan IP dalam jaringan komputer
dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai contoh, jika sebuah komputer di
InterNet akan mengirimkan IP ke [44.135.84.22], pertama-tama IP yang
dilepas di network akan berusaha mencari jalan ke network 44.135.84,
setelah mesin yang mengubungkan network 44.135.84 tercapai IP tersebut
akan mencoba menghubungi mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini
dilakukan secara otomatis oleh program.
Tentunya sukar bagi manusia untuk mengingat sedemikian banyak IP address. Untuk memudahkan, dikembangkan Domain Name System (DNS). Sebagai contoh mesin penulis di AMPRNet dengan IP address [44.135.84.22], penulis beri nama (hostname) ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang
digunakan penulis sangat spesifik dan sangat memudahkan untuk
mengetahui bahwa penulis berada di AMPRNet dari kata ampr.org. Mesin
tersebut berada di Kanada dan propinsi Ontario dari ve3 sedang yc1dav
adalah penulis sendiri. Contoh lain dari DNS adalah
sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun SPARC workstation
(sun1) di kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada
(waterloo.edu) tempat penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa
saat ini NIC belum memberikan domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan
dengan berkembangnya jaringan komputer TCP/IP di Indonesia ada saatnya
dimana kita di Indonesia perlu meminta domain tersendiri untuk
Indonesia.
Prinsip kerja Transmission Control Protocol (TCP).
Berbeda
dengan InterNet Protokol (IP), TCP mempunyai prinsip kerja seperti
"virtual circuit" pada jaringan telepon. TCP lebih mementingkan
tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data antara dua komputer dalam
jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang dikerjakan oleh IP, yang
penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer berjalan dengan
baik. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka hubungan
komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi
tersebut (misalnya mengirim e-mail, transfer file dsb.) Di samping itu,
juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. TCP mengatur
seluruh proses koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain
dalam sebuah jaringan komputer.
Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP mekanisme hubungan adalah connection oriented.
Dalam hal ini, hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP antara satu
komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan
komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge agar
hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka
dapat diasumsikan bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita
mengalami gangguan dan hubungan secara logik dapat diputus.
TCP
mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah
komputer. Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing
dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa
hubungan TCP secara logik. Bentuk hubungan adalah full duplex,
hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam waktu
bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk
mengatasi saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang flow control.
Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number.
Port number menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi
diatas TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information
Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10]. Sebagai contoh untuk
aplikasi File Transfer Protokol (FTP) diatas transport layer TCP digunakan port number 20 dan masih banyak lagi.
Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Server adalah program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen)
port number yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah
program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server
untuk meminta servis yang dibutuhkan.
State
diagram kerja TCP diperlihatkan pada gambar 3. Pada state diagram
gambar 3, client akan secara aktif membuka hubungan (active open)
dengan mengirimkan sinyal SYN (state SYN SENT) ke komputer server
tujuan. Jika server menerima sinyal SYN maka server yang saat itu berada
pada state LISTEN akan mengirimkan sinyal SYN dan ke dua komputer
(client & server) akan ke state ESTAB. Jika tidak ada tanggapan dari
komputer yang dituju, maka program akan kembali pada state CLOSE.
Setelah servis yang dilakukan telah selesai maka salah client akan
mengirimkan sinyal FIN dan komputer client akan berada pada state FIN
WAIT sampai sinyal FIN dari server diterima. Pada saat menerima sinyal
FIN, server akan ke state CLOSE WAIT hingga hubungan diputus. Akhirnya
kedua komputer akan kembali pada state CLOSE.Prinsip kerja InterNet Protokol (IP).
Fungsi
dari InterNet Protokol secara sederhana dapat diterangkan seperti cara
kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke
kotak pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan dikirim
melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun si penerima surat
mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan
dua surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama,
belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan
mengambil route yang berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu,
tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika
kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat.
Prinsip
di atas digunakan oleh InterNet Protokol, "surat" diatas dikenal dengan
sebutan datagram. InterNet protokol (IP) berfungsi menyampaikan
datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada media
kompunikasi yang digunakan. Data transport layer dipotong
menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram
dilepas dalam jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis
rute yang harus ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai
transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak.
Untuk
membantu mencapai komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan
TCP/IP harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap
komputer, tetapi tidak menjadi halangan bila sebuah komputer mempunyai
beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai
nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx
mempunyai nilai dari 0-255).
Pada
header InterNet Protokol selain IP address dari komputer tujuan dan
komputer pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi lainnya.
Informasi ini mencakup jenis dari protokol transport layer yang ditumpangkan diatas IP. Tampak pada gambar 2 ada dua jenis protokol pada transport layer yaitu TCP dan UDP. Informasi penting lainnya adalah Time-To-Live (TTL)
yang menentukan berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan. Nilai TTL
akan dikurangi satu jika IP melalui sebuah komputer. Hal ini penting
artinya terutama karena IP dilepas di jaringan komputer. Jika karena
satu dan lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat tujuan maka dengan
adanya TTL IP akan mati dengan sendirinya pada saat TTL bernilai nol.
Disamping itu juga tiap IP yang dikirimkan diberikan identifikasi
sehingga bersama-sama dengan IP address komputer pengirim data dan
komputer tujuan, tiap IP dalam jaringan adalah unik.
Khususnya
untuk pemakai jaringan komputer hal yang terpenting untuk dipahami
secara benar-benar adalah konsep IP address. Lembaga yang mengatur IP
address adalah Network Information Center (NIC) di Department of Defence
di US yang beralamat di hostmaster@nic.ddn.mil. Pengaturan IP address
penting, terutama pada saat mengatur routing secara otomatis. Sebagai
contoh jaringan komputer di amatir radio mempunyai IP address kelas yang
mempunyai address [44.xx.xx.xx]. Khusus untuk amatir radio di Indonesia
IP address yang digunakan adalah [44.132.xx.xx]. Sedangkan penulis di
Canada mempunyai IP address [44.135.84.22]. Hal ini terlihat dengan
jelas bahwa IP address di amatir radio sifatnya geografis. Dari IP
address penulis dapat dibaca bahwa mesin penulis berada di network 44 di
InterNet yang dikenal sabagai AMPRNet (ampr.org). 135 menandakan bahwa
penulis berada di Canada. 84 memberitahukan bahwa penulis berada di kota
Waterloo di propinsi Ontario, sedang 22 adalah nomor mesin penulis.
Dengan konsep IP address, route perjalanan IP dalam jaringan komputer
dapat dilakukan secara otomatis. Sebagai contoh, jika sebuah komputer di
InterNet akan mengirimkan IP ke [44.135.84.22], pertama-tama IP yang
dilepas di network akan berusaha mencari jalan ke network 44.135.84,
setelah mesin yang mengubungkan network 44.135.84 tercapai IP tersebut
akan mencoba menghubungi mesin 22 di network tersebut. Kesemuanya ini
dilakukan secara otomatis oleh program.
Tentunya sukar bagi manusia untuk mengingat sedemikian banyak IP address. Untuk memudahkan, dikembangkan Domain Name System (DNS). Sebagai contoh mesin penulis di AMPRNet dengan IP address [44.135.84.22], penulis beri nama (hostname) ve3.yc1dav.ampr.org. Terlihat bahwa hostname yang
digunakan penulis sangat spesifik dan sangat memudahkan untuk
mengetahui bahwa penulis berada di AMPRNet dari kata ampr.org. Mesin
tersebut berada di Kanada dan propinsi Ontario dari ve3 sedang yc1dav
adalah penulis sendiri. Contoh lain dari DNS adalah
sun1.vlsi.waterloo.edu yang merupakan sebuah Sun SPARC workstation
(sun1) di kelompok peneliti VLSI di University of Waterloo, Kanada
(waterloo.edu) tempat penulis bekerja dan belajar. Perlu dicatat bahwa
saat ini NIC belum memberikan domain untuk Indonesia. Mudah-mudahan
dengan berkembangnya jaringan komputer TCP/IP di Indonesia ada saatnya
dimana kita di Indonesia perlu meminta domain tersendiri untuk
Indonesia.
Prinsip kerja Transmission Control Protocol (TCP).
Berbeda
dengan InterNet Protokol (IP), TCP mempunyai prinsip kerja seperti
"virtual circuit" pada jaringan telepon. TCP lebih mementingkan
tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data antara dua komputer dalam
jaringan. TCP tidak perduli dengan apa-apa yang dikerjakan oleh IP, yang
penting adalah hubungan komunikasi antara dua komputer berjalan dengan
baik. Dalam hal ini, TCP mengatur bagaimana cara membuka hubungan
komunikasi, jenis aplikasi apa yang akan dilakukan dalam komunikasi
tersebut (misalnya mengirim e-mail, transfer file dsb.) Di samping itu,
juga mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. TCP mengatur
seluruh proses koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain
dalam sebuah jaringan komputer.
Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP mekanisme hubungan adalah connection oriented.
Dalam hal ini, hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP antara satu
komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan
komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge agar
hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka
dapat diasumsikan bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita
mengalami gangguan dan hubungan secara logik dapat diputus.
TCP
mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah
komputer. Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing
dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa
hubungan TCP secara logik. Bentuk hubungan adalah full duplex,
hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam waktu
bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk
mengatasi saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang flow control.
Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah port number.
Port number menentukan servis yang dilakukan oleh program aplikasi
diatas TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information
Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [10]. Sebagai contoh untuk
aplikasi File Transfer Protokol (FTP) diatas transport layer TCP digunakan port number 20 dan masih banyak lagi.
Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server. Server adalah program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen)
port number yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah
program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server
untuk meminta servis yang dibutuhkan.
State
diagram kerja TCP diperlihatkan pada gambar 3. Pada state diagram
gambar 3, client akan secara aktif membuka hubungan (active open)
dengan mengirimkan sinyal SYN (state SYN SENT) ke komputer server
tujuan. Jika server menerima sinyal SYN maka server yang saat itu berada
pada state LISTEN akan mengirimkan sinyal SYN dan ke dua komputer
(client & server) akan ke state ESTAB. Jika tidak ada tanggapan dari
komputer yang dituju, maka program akan kembali pada state CLOSE.
Setelah servis yang dilakukan telah selesai maka salah client akan
mengirimkan sinyal FIN dan komputer client akan berada pada state FIN
WAIT sampai sinyal FIN dari server diterima. Pada saat menerima sinyal
FIN, server akan ke state CLOSE WAIT hingga hubungan diputus. Akhirnya
kedua komputer akan kembali pada state CLOSE.
0 komentar:
Posting Komentar